Featured blog image

Terlihat Profesional, Ini 5 Tips Follow Up Rekruiter Setelah Interview

Author

Bergas Ardiansyah

Junior Network Administrator

Melakukan follow up kepada rekruiter yang terlalu cepat setelah interview mungkin terkesan terlalu terburu-buru, bahkan mungkin terkesan kurang sopan, tapi tanpa follow up, hal ini juga bisa menunjukkan bahwa kamu tidak terlalu tertarik dengan pekerjaan tersebut. Lalu bagaimana caranya follow up interview yang tepat? Simak beberapa tips follow up rekruiter setelah interview di sini.

1. Pastikan Kamu Menginginkan Posisi Tersebut

Masih banyak yang bertanya-tanya, apakah pencari kerja perlu melakukan follow up ke rekruiter? Bukankah seharusnya pencari kerja hanya menunggu kabar saja? Kalau kamu dalam posisi belum punya pekerjaan dan memang menginginkan posisi tersebut, maka jawabannya adalah iya. Kamu perlu melakukan follow up agar tahu pasti apa status kamu.

Rekruiter sudah berada di bisnis dan sedang mencari sumber daya terbaik yang paling tepat untuk posisi tertentu. Kalau kamu percaya bahwa orang yang tepat itu adalah kamu, maka tidak ada salahnya jika kamu melakukan follow up. Kuncinya adalah sebagai pencari kerja kamu harus melakukannya dengan sopan dan profesional, hindari bersikap memaksa. Kamu harus menghargai rekruiter dan memahami bahwa mereka punya prioritas.

Namun, kalau kamu sebenarnya tidak terlalu menginginkan posisi tersebut, sebaiknya tidak melakukan follow up. Contohnya kamu datang interview walau sebenarnya tidak terlalu menyukai posisi dan perusahaan yang diamar. Bahkan setelah lolos pun, belum tentu mengambil pekerjaan tersebut. Kalau berada di dalam kondisi seperti ini, sebaiknya tidak perlu follow up, karena akan membingungkan bagi rekruiter.

2. Tahu Kapan Harus Follow Up

Masalah berikutnya muncul: kapan waktu yang tepat untuk follow up rekruiter? Lima hari setelah interview apakah terlalu cepat? Atau harus menunggu satu minggu? Satu hal yang sudah menjadi kesepakatan adalah follow up lewat email dianggap sebagai cara yang paling sopan dan profesional. Kapan waktu yang tepat untuk mengirim email sangat tergantung dari tahapan kamu dalam proses perekrutan.

Jika masih ada di tahap wawancara besar yang diikuti oleh banyak pencari kerja, maka tunggu dulu hingga beberapa hari. Setelah 3 - 5 hari dari wawancara adalah waktu yang tepat. Tapi jika kamu berada di tahap yang sudah sangat mengerucut dan pencari kerjanya hanya tersisa sedikit, maka disarankan untuk mengirim email follow up setelah 24 jam. Bentuknya tidak perlu langsung bertanya, tapi sekedar ucapan terima kasih karena telah memberi kesempatan interview.

Ucapan terima kasih menunjukkan bahwa kamu bersikap profesional dan menunjukkan bahwa kamu tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut, tapi tidak memaksa. Apakah harus dikirimkan via email saja? Sebenarnya tergantung dari platform perusahaan yang selama ini menghubungi kamu. Kalau selama ini komunikasi terjadi via LinkedIn atau platform lainnya, maka ucapan terima kasih bisa dikirim lewat platform yang sama.

3. Jaga Bahasa Tubuh dan Kontak Mata

Saat membuat follow up, tentu harus dilakukan dengan cara yang rapi dan profesional. Kamu tidak bisa menggunakan bahasa gaul atau bahasa sehari-hari. Isi pesan juga tidak bisa terlalu singkat atau terlalu panjang dan berbelit-belit.

ini isi follow up rekruiter yang baik:

  • Pastikan menggunakan sapaan di awal, kalau bisa menggunakan sebutan dan nama rekruiter, misalnya Kepada Yth. Bapak Dani atau Kepada Yth. Ibu Dina.
  • Pastikan ada perkenalan, untuk mengingatkan kembali siapa kamu, karena mungkin saja rekruiter tidak mengingat siapa yang mereka wawancarai secara detail.
  • Masukkan sedikit detail yang didiskusikan selama interview, sekedar untuk memastikan bahwa pengirim pesan tersebut memang kami.
  • Sebutkan ketertarikan kamu terhadap posisi tersebut.
  • Ingatkan rekruiter dengan halus bahwa kamu siap sedia untuk melanjutkan ke langkah selanjutnya.
  • Pastikan pesan follow up ini singkat dan tidak memutar-mutar.
  • Tutup pesan follow up dengan salam dan ucapan terima kasih.

4. Cek Kembali Pesan Follow Up Sebelum Dikirim

Sebelum dikirim, pastikan untuk melakukan proofread terlebih dulu, jangan terburu-buru mengirimnya. Meski sudah berhati-hati, bukan tidak mungkin ada salah ketik atau penggunaan kata-kata yang terkesan kurang pas untuk digunakan di dunia profesional. Setelah mengecek dan tidak ada kesalahan, baru kirimkan pesan tersebut.

5. Cek Kembali Pesan Follow Up Sebelum Dikirim

Memang betul, mengirim email atau pesan ke platform digital bisa dilakukan kapan pun, tidak ada batasan waktu. Tapi untuk mengirimkan pesan follow up ke rekruiter sangat disarankan melakukannya di jam kerja, antara pukul 08.00 – 16.00 atau 09.00 – 17.00, sangat disarankan di pagi hari.

Kenapa kamu harus menghindari waktu di luar jam kerja? Mungkin saja rekruiter menyalakan notifikasi email di gadget mereka. Kalau email kamu masuk di jam 10 malam atau jam 6 pagi, seolah mengesankan kamu tidak mengenal batasan profesional dan jam kerja. Tidak berarti kamu akan mendapat nilai minus, tapi sebaiknya menghindari kemungkinan tersebut.

Hal yang Harus Dihindari Saat Follow Up Rekruiter

Berikut ini beberapa hal yang harus dihindari saat membuat pesan follow up:

  • Menggunakan bahasa sehari-hari
  • Terlalu to-the-point dengan menanyakan “bagaimana hasil wawancara saya?”
  • Tanpa ucapan terima kasih
  • Mengirim pesan terlalu panjang dan berputar-putar.

Bergas Ardianayah

Junior Network Administrator
Cuma manusia normal pada umumnya, walaupun gabisa dibilang normal juga si